Jumat, 10 Mei 2019

Muhasabah

J-awaban dari tujuan kehidupan.
A-kan kemana, dari mana berasal dan apa tujuan sebenarnya?
J-adikan pola pikir yang menyeluruh manusia dan kehidupan (dunia dan akhirat). 
A-lasan bahwa kehidupan sebagai sarana untuk memasuki kehidupan yang abadi. 
N-ur penjelasan ini hanya di dapat 
dalam Al-Qur'an sebagai petunjuk. 
G-oresan kehidupan yang harus dicapai adalah tujuan yang ditetapkan Allah.  

A-pa yang dimaksud tujuan? 
G-aris tujuan itu sendiri sesuatu yang ingin dicapai sesuai dengan fitrah dan keinginan. 
U-rgensinya kehidupan adalah fenomena keIllahian. 
S-uasana kehidupan dengan aspek alamiahnya tidak bisa membawa kepada tujuan ideal hidup di dunia ini.

Rabu, 13 Februari 2019

Quotes

SEPUCUK SURAT
bukan untukmu...
bukan pula untukku...
ini hanya sebuah goresan batin
yang menyeruak diantara jemari yang menari.

bukan keresahan...
bukan pula kerinduan...
ini hanya sebuah luapan yang hadir dalam pikiran.
yang mengusik diantara relung sanubari.

jangan dirasakan...
karena itu tak diharapkan...
jangan pula hiraukan...
karena tak mungkin didapatkan.

ini hanya cerita di persimpangan.

SEJENAK
Sejenak aku terperangah
mencengkram wajah yang nanar
aku terpaku,....kaku
dalam senyap yang menyibak

dalam batin yang terkurung
aku tengadahkan keheningan biasmu
menjangkaumu dalam nafasku
aku disini ;membeku

RASA INI
perasaan ini terus menyapaku
perasaan ini menghantuiku
ia menepuk tak tentu arah
ia mengetuk seakan tak bersalah

apa yang ku takutkan;
apa yang ku risaukan

MIMPIKU
Bayangmu menjelma di kesunyian
hadirkan kehangatan yang tak biasa
aku hanya diam
tenggelam;
kucoba hempaskan perlahan
namun bayangmu seakan tak mau hilang
mendekat,
hangat.
bukan aku yang rindu
bukan pula kau yang bernafsu
mungkin mimpi yang menghantuiku
dan mengisi sepiku

YANG MANA
wajah mana yang samar?
wajah mana yang nanar?
menghadapku..
tapi berbalik
Suara mana yang lantang?
Suara mana yang lancang?
menyapaku..
tapi berbisik.
Cerita mana yang benar?
Cerita mana yang sasar?
menghiburku..
tapi mengusik.
By : Ja²ng_A

NB:
Meneriakkan namamu di deras hujan, 
memandangmu dari kejauhan, dan 
berdo'a di hening malam. Kasih dalam
diam inilah yang mampu kupertahankan.

Rabu, 20 Desember 2017

Makna Libur


libur/li·bur/ v bebas dari bekerja atau masuk sekolah;
-- pajak bebas dari kewajiban membayar pajak untuk sementara yang diberikan oleh negara kepada suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu (maksimal 5 tahun)berlibur/ber·li·bur/ v 1 mengalami libur; 2 pergi (bersenang-senang, bersantai-santai, dan sebagainya) menghabiskan waktu libur; bervakansi: mereka merencanakan ~ ke Pulau Dewata;

meliburkan/me·li·bur·kan/ v membebaskan dari bekerja atau masuk sekolah;

liburan/li·bur·an/ n masa libur; vakansi

https://kbbi.web.id/libur

Minggu, 17 Desember 2017

"5S" Rahasia Sukses Jepang

5S adalah singkatan dari 5 prinsip yang dikembangkan oleh orang Jepang dalam membangun kinerja yang baik, yakni: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Hierarki penyusunan 5S tersebut bersifat baku, dalam artian Seiri selalu diurutan pertama dan Shitsuke berada pada urutan terakhir. Dalam adaptasi ke dalam bahasa Indonesia konsep 5S tersebut diterjemahkan menjadi 5R, yakni: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.
Pengertian
Seiri, maknanya adalah memulai segala sesuatunya dengan mengetahui peralatan atau barang yang kita butuhkan, dan mensortirnya. Mana yang harus disimpan secara benar dan mana yang harus dibuang saja.
Seiton, tetapkan dalam urutan, berfokus pada tertib kerja. Mengatur semua peralatan, perlengkapan, dan bagian, dalam suatu urutan serta kondisi harus bersih. 
Seiso, pembersihan sistematis atau kebutuhan untuk memelihara kerja bersih serta rapi mengklasifikasi barang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Kuncinya adalah bahwa menjaga kebersihan harus menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari yang kadang-kadang tidak melakukan aktivitas bila hal terlalu kotor.
Seiketsu atau Standarisasi, standar kerja praktik atau operasi berdasarkan model standar dan konsisten yang bersifat baku.
Shitsuke, membenarkan: Selalu merujuk atau mengacu kepada standar.
Lima langkah ini memang sederhana, namun untuk menerapkannya butuh keseriusan dan konsistensi. Hasil efektifnya memang tidak serta merta, namun langkah ini dipuji banyak kalangan sebagai pola yang sangat efektif dalam membangun efisiensi dan efektifitas kerja.

Suara Guru | Edisi 1 | 2010 | 43